Dengan menggunakan Pupuk Organik dalam jangka waktu panjang berarti telah membantu mengembalikan kesuburan tanah sehingga hasil semakin meningkat tanpa menggunakan pupuk kimia | "Petani adalah penolong Negeri" (KH. Hasyim Asy'ari)

Galeri NUsa Green

Tentang LPPNU Kab. Batang

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 2 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 3 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 4 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 5 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

Jumat, 12 September 2014

Pemasangan Spanduk di Agen MWC NU Tersono

NUsa Green memberikan reward melakukan pemasangan spanduk agen di MWC NU tersono untuk mempermudah pelanggan mendapatkan produk Pupuk Organik cair.

Selain itu Nusa green juga memberikan Bagi Hasil untuk MWC Tersono yang diterima oleh Agen yang di tunjuk oleh MWC tersono.



beberapa MWC yang sudah berhsil memasarkan pupuk NUsa Green kepada warganya juga mendapatkan bagi hasilnya, semoga bermanfaat untuk kemajuan petani NU pada khususnya dan NU Batang serta NU senusantara pada umumnya. aamiin




Sedekah Bumi,ambengan,sesaji dan kenduri

      Dibulan bulan tertentu,khususnya bulan-bulan mulia umat islam di nusantara banyak yang melakukan tradisi yang berbeda-beda dikarenakan perbedaan daerah seperti bersih desa/selamatan desa,ambengan kenduri dan lain sebagainya.adapun intisari dari tradisi-tradisi tersebut adalah sedekahan untuk meminta ridho ALLOH SWT. Supaya dijauhkan dari bencana dan bala’.bersih desa/ sedekah bumi hukumnya boleh jika niatnya untuk meminta ridho ALLOH dan ingin dihindarkan dari bahaya penyakit,pagebluk dan lain-lain agar desanya selalu diberi keselamatan oleh ALLOH swt.kalau niatnya seperti itu hukumnya sunnat, sebab sedekah pada prinsipnya merupakan ajaran islam.sabda nabi Muhammad SAW
اَلصَّدَقَةُ تَمْنَعُ سَبْعِيْنَ نَوْعًا مِنَ الاَنْوَاعِ الْبَلاَءِ اَهْوَانُهَا الْجَدَامُ وَالْبَرصُ (درة النّاصحينَ
Shodaqoh itu dapat menolak tujuh puluh macam bala’ dan bencana yang paling ringan diantaranya ialah penyakit kusta dan belang/sopak

Dari hadits di atas, sudah jelas dan terang jika sedekah bumi atau kenduri tujuannya ”ridho ALLOH” dan niat bersedekah hukumnya sunnat.jika sedekah bumi/bersih desa yang disertai sesaji dan penghormatan danyang/yang mbahurekso/penjaga desa tersebut,maka adat kebiasaan itu haram (peninggalan animisme) oleh sebab itu,marilah kita dari umat islam yang awam kita beri pengarahan dan pengertian agar tidak terus menerus melakukan kesyirikan dosa besar dan ALLOH SWT tidak akan mengampuni dosa orang-orang yang melakukan kesyirikan kecuali mereka bertaubat.ALLOH berfirman:
وَلاَتَدْعُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لاَ يَنْفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ فَاِنْ فَعَلْتَ فَاِنَّكَ اِذًا مِنَ الظَّالِمِيْنَ (يونس١٠٦
Dan janganlah kamu memohon(beribadah)kepada selain ALLOH,kepada apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madharat.sebab jika kamu berbuat demikian,maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang dholim

Ambengan yang berlaku dikalangan masyarakat, jika dilakukan untuk mencari ridho ALLOH hukumnya sunnat,karena sedekah/sodaqoh itu termasuk anjuran agama islam,dan menurut syari’at islam,sedekah itu tidak ditentukan bentuk/rupa apa saja,boleh berupa ayam panggang(tumpeng ingkung istilah jawa)boleh berupa jenang,bubur,jajan pasar


dan lain sebagainya,menurut selera masing-masing,sebab Nabi SAW bersabda:

إِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ (اتفق البخارى وسلم على الرواية عن عدى بن حاتم
Buatlah kamu sekalian benteng dari api neraka dengan sedekah meskipun dengan sesigar kurma.

      Adapun sesaji ini bukan dari ajaran islam melainkan peninggalan dari kuma(non muslim) sebab pelaksanaannya amat berbeda dengan sedekah .sesaji tujuannya diperuntukkan pada para dewa-dewa/arwah-arwah tertentu seperti membuat cok bakal untuk para danyang,menyiapkan makanan dan minuman yang diperuntukkan orang tuanya yang meninggalkan,sebab menurut kepercayaanyaorang tuanya yang sudah mati pada malam itu,pulang minta makan,minum dan lain-lain.cok bakal(istilah jawa)biasanya dipasang pada acara-acara tertentu,seperti ketika mantu?menikahkan anaknya,menjelang panen dan lain-lain.cok bakal biasanya terdiri dari pisang besar satu cengkeh tidak boleh dikurangiditambah dengan bermacam-macam bunga,bedak,daun sirh,alat nginang dan ada telurnya juga sesuai saran yang diberikan oleh mbah dukun.sedang danyang ialah pekerjaan kurafat mereka yang mempercayai bahwa di pohon anu itu ditempati oleh danyang /tokoh arwah yang dianggap mempunyai kesaktian bisa bikin ini dan bikin itu.sedang sedekah,lain lagi pelaksanaannya yaitu diberikan kepada orang yang hidupdengan niat taqorrub dan mencari ridho ALLOH SWT.
 
disadur dari : Mutiara NU.blogspot.com

Kamis, 11 September 2014

KH. Hasyim As'yary ( Petani adalah penolong negeri)

Umat Islam di negeri ini sudah mafhum, bahwa Hadrotusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari adalah pendiri NU. Para ulama atau kyai di Nusantara, pastilah mengerti bahwa Hadrotusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari, gurunya para ulama, penulis belasan kitab penting dalam Islam.
Tapi, berapa banyak orang yang mengetahui, bahwa ia juga punya perhatian pada dunia pertanian. Ya, belum banyak tersiar bahwa Hadrotusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari adalah ulama yang memiliki perhatian kepada kaum tani, pada keseburan tanah, serta menyerukan kepemilikan tanah.
Ketahuilah, kakek Gus Dur itu telah menulis tentang pertanian dengan judul KEOETAMAAN BERTJOTJOK TANAM DAN BERTANI, dengan judul kecil Andjoeran Memperbanyak Hasil Boemi dan Menjoeboerkan Tanah, Andjuran Mengoesahakan Tanah dan Menegakkan Ke’adilan. Tulisan satu halaman itu dimuat majalah Soera Moeslimin Indonesia No. 2 Tahun ke-2, 19 Muharom 1363.
Sudah jamak seorang kiai, ketika menulis yang banyak dikutip adalah Al-Qur’an, hadits, dan kitab-kitab para ulama. Di antara nash yang dikutip adalah hadits Imam Bukhori,” Tak ada seorang muslim yang menanam tanaman atau mencocokkan tumbuh-tumbuhan, kemudian tanaman itu dimakan burung atau manusia atau burung, melainkan dihitung menjadi sedekah (bagi yang menananmnya).”
Sebetulnya tidaklah mengherankan jika Hadrotusy Syaikh amat perhatian pada dunia pertanian. Dan, Mbah Hasyim sendiri, seperti data diri yang diserahkan ke penjajahan Jepang, pekerjaan resminya adalah petani dan guru agama.
Adalah fakta bahwa Nahdlatul Ulama, pada waktu itu, sangat peduli pada nasib petani.Lihat saja dalam bahtsul masail (majlis para ulama untuk membahas persoalan-persoalan keumatan) yang diselenggarakan NU dari tahun 1926-1945, banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkait dengan pertanian, tanah, tambak, zakat petani, hingga sedekah bumi (ritual kaum tani untuk mensyukuri nikmat Tuhan). Bahkan, berdirinya NU, salah satu tujuannya, adalah untuk melindungi kaum tani,”Mendirikan badan-badan untuk memajukan urusan pertanian, perniagaan, dan persahabatan, yang tiada dilarang syara’ agama Islam.”
Tokoh-tokoh NU, jika berpidato di muka umum atau di rapat-rapat NU, memilih diksi-diksi yang dekat dengan kaum tani: tanah, air, tanah air, atau bumi. Sekedar contoh, Rais Aam PBNU Kiai Wahab Hasbullah, dalam doa iftitah Muktamar NU ke-25 di Surabaya, menegaskan:
”Mewarisi ‘bumi’ ini artinya membangunnya agar menjadi suatu dunia yang sejahtera, aman dan makmur, yang di dalam berisi keadilan dan kebenaran yang dijunjung tinggi.”
Mbah Hasyim, dalam tulisannya, menerangkan bahwa petani adalah benteng terakhir bagi pertahanan negeri. Mengutip tulisan Muntaha dari kitab Amalil khuthaba, Mbah Hasyim menulis:
”Pendek kata, bapak tani adalah goedang kekajaan, dan dari padanja itoelah Negeri mengeloearkan belandja bagi sekalian keperloean. Pa’ Tani itoelah penolong Negeri apabila keperloean menghendakinja dan diwaktoe orang pentjari-tjari pertolongan. Pa’ Tani itoe ialah pembantoe Negeri jang boleh dipertjaja oentoek mengerdjakan sekalian keperloean Negeri, jaitoe diwaktunja orang berbalik poenggoeng (ta’ soedi menolong) pada negeri; dan Pa’ Tani itoe djoega mendjadi sendi tempat  negeri didasarkan.”
Di akhir tulisan, seraya mengutip kitab akhlak yang masyhur di pesantren Adabud Dunya, Mbah Hasyim menyeru, bahwa dunia akan tertib jika enam hal terpenuhi, pertama, agama yang ditaati. Kedua, pemerintah yang berpengaruh. Ketiga keadilan yang merata. Keempat, ketentraman yang meluas.
Kelima, kesuburan tanah yang kekal. Dan keenam, cita-cita yang luhur. (Hamzah Sahal)




dikutip dari NU OnlineSumber:
-    Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama Tahun 1930,
-    Soera Moeslimin Indonesia No. 2 Tahun ke-2, 19 Muharom 1363
-    Ahkamul Fuqoha; Kumpulan keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes NU (Surabaya, 2006),
-    Secercah Da’wah karya KH Saifuddin Zuhri dalam (Bandung, 1983)

Aksesi FCTC Bencana Besar bagi Petani Tembakau

Jakarta, NU Online
Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) menyesalkan sikap Menteri Kesehatan yang bersikukuh meminta presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk aksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).

“Jika ternyata nanti presiden menyetujui dan mengaksesi FCTC, itu sebuah bencana besar bagi dunia pertanian di Indonesia,” kata Ketua Pengurus Pusat LPBHNU, Andi Najmi Fuaidi di Jakarta, Senin (26/5).

Andi mengungkapkan, bencana besar jika aksesi FCTC dilakukan karena tembakau adalah sedikit dari sisa tanaman yang bisa dibanggakan oleh bangsa Indonesia. Pembatasan penanamannya akan memukul kehidupan petani dan masyarakat terkait lainnya.

“Satu yang harus dicatat Pemerintah sebagai pertimbangan, komoditi tembakau memberikan sumbangan yang tidak kecil untuk pemasukan negara melalui cukai. Harus diakui juga bahwa tembakau menjadi andalan perekonomian jutaan masyarakat Indonesia,”  jelas Andi.

Alasan lain penolakan aksesi FCTC, masih kata Andi, karena menanam tembakau sudah menjadi budaya turun temurun di kalangan petani di Indonesia, dengan hasil panen yang diakui dunia. “Tidak mudah meminta petani kita beralih ke komoditi tanam lain, karena bagi mereka menanam tembakau adalah warisan leluhur,” tegasnya.

Atas apa yang disampaikannya, Andi mendesak Pemerintah Indonesia tidak lemah dalam menghadapi tekanan-tekanan asing yang dinilai menggunakan isu perlindungan kesehatan sebagai kedok.

LPBH NU juga mendesak Pemerintah menerbitkan regulasi terkait pertembakauan yang sesuai dengan kondisi industri di Indonesia, karena karakteristik yang memang berbeda dengan negara-negara lain.

“Kami, LPBH PBNU, juga mendesak kepada DPR dan Pemerintah mendatang untuk memprioritaskan pembahasan dan pengesahan RUU Pertembakauan, yang mana itu adalah bagian dari perlindungan terhadap petani dan warisan budaya Indonesia,” pungkas Andi. (Red: Anam)

Bila ekonomi warga NU kuat, maka Nahdlatul Ulama juga semakin kuat

Kudus, NU Online
Rais Syuriyah PCNU Kudus KH Ulil Albab Arwani yang lazim disapa Gus Bab mengatakan perkembangan kehidupan perekonomian warga NU yang sebagian besar orang pedesaan dan menjadi petani, perlu diperhatikan. Sebab, ekonomi petani ini akan menjadi tolok ukur kekuatan Nahdlatul Ulama.

“Bila ekonomi warga NU kuat, maka Nahdlatul Ulama juga semakin kuat. Makanya, mari kita gerakkan ekonomi warga NU melalui pertanian ini,” tegasnya saat membuka acara sarasehan petani sekaresidenan Pati di pesantren Al-Mawaddah desa Honggosoco Jekulo Kudus, Selasa (15/4).

Gus Bab mendorong Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) melakukan pendampingan, pembinaan, dan arahan kepada petani NU menjadi lebih produktif dengan hasil yang baik.

“Petani bisa tumbuh dengan baik, pasti ekonomi NU akan kuat. Asal saat menanam padi, kita arahkan pada hasil yang berharga,” terang Gus Bab di depan puluhan pegiat LPPNU dan para petani binaan NU.

Putra KH Arwani Amin ini mengajak para petani bisa mengembangkan menanam padi hitam yang memiliki harga di atas rata-rata harga padi biasa karena memberi manfaat bagi kesehatan.

“Tanaman jenis padi hitam ini sangat berkualitas, harganya 36.000 per kilogram di samping berfaedah sebagai obat penyakit kencing manis,” kata Gus Bab mencontohkan almarhum Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Masruri Mughni yang menanam bibit padi hitam.

Gus bab juga mengingatkan pengurus LPPNU untuk menanamkan niat ibadah dalam pendampingan petani agar mendapat pahala besar. “Ibadah itu ada yang mahdhoh seperti ibadah wajib dan ghoiru mahdhoh seperti perjuangan pertanian.”

Selain Gus Bab, hadir juga Ketua PW LPPNU Jawa Tengah Edi Waluyo yang menjadi pembicara forum bertajuk Sosialisasi Badan Usaha Milik Petani yang diadakan PC LPPNU Kudus. (Qomarul Adib/Alhafiz K)

Launching NUsagreen Oleh Rois Syuriah PCNU Kab. Batang (KH. Abdul Manaf Sya'ir)

Launching NUsagreen Oleh Rois Syuriah PCNU Kab. Batang (KH. Abdul Manaf Sya'ir)

MWC NU tulis dengan antusias menyambut Kehadiran Produk Pupuk Organik Cair NUsaGreen. dan siap mengembangkan di Kec. Tulis.
 

Blogger news

Blogroll

About